Cara Melakukan Sujud Syukur Dan Hukumnya
Cara Melaksanakan Sujud Syukur
Pengertian Sujud Syukur
Jika hajat kita telah tercapai, maka hendaklah
kita menzahirkan rasa penghargaan kita terhadap Allah
melalui sujud syukur. Sujud syukur bermaksud sujud yang dilakukan
kerana mensyukuri nikmat Allah. Sujud syukur ini disunatkan
kepada seseorang yang terlepas dari bahaya atau orang yang mendapat nikmat
dari Allah SWT.
Abi Bakrah
meriwayatkan “bahawa Nabi SAW apabila datang kepadanya sesuatu yang
mengembirakan atau khabar suka, baginda terus sujud berterima kasih kepada
Allah”.(Riwayat Abu Dawud dan Tarmizi)
Firman Allah SWT:
Dan (ingatlah juga), ketika
Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Quran, surah Ibrahim, 14:7)
SEBAB-SEBAB SUJUD SYUKUR
DILAKUKAN
Secara umumnya sujud syukur itu
dilakukan apabila seorang hamba itu mendapat nikmat atau terhindar dari suatu
bencana atau mendapatkan kembali sesuatu yang telah hilang atau selamat dari
merbahaya.
Dalam hal ini hukum sujud
syukur menurut mazhab Syafii dan Hanbali adalah sunat, sama ada nikmat yang
diperolehi atau bencana yang dialami itu khas bagi dirinya atau am bagi semua
umat Islam, seperti kemenangan ke atas musuh, hilangnya wabak yang merbahaya
dan sebagainya. Tetapi terdapat suatu pandangan dikalangan mazhab Hanbali
bahawa sujud syukur hanya dilakukan bagi nikmat yang sifatnya umum untuk semua
umat Islam dan bukan untuk nikmat yang khas.
SYARAT-SYARAT SUJUD SYUKUR
Syarat sujud syukur menurut madzhab Syafi'i sama dengan shalat dan sujud tilawah,
yaitu:
1. Suci dari hadats kecil dan besar (punya wudhu dan tidak sedang junub).
2. Pakaian dan tempat yang dipakai sujud harus suci.
3. Menutup aurat, menghadap kiblat, niat melaksanakan sujud tilawah.
4. Masuknya waktu sujud yaitu segera setelah waktu terjadinya nikmat atau terhindarnya musibah.
1. Suci dari hadats kecil dan besar (punya wudhu dan tidak sedang junub).
2. Pakaian dan tempat yang dipakai sujud harus suci.
3. Menutup aurat, menghadap kiblat, niat melaksanakan sujud tilawah.
4. Masuknya waktu sujud yaitu segera setelah waktu terjadinya nikmat atau terhindarnya musibah.
KAIFIAT SUJUD SYUKUR
Cara pelaksanaanya adalah
sebagai berikut:
1) Mengadap kiblat
2) Bertakbir kemudian sujud
sekali dengan membaca doa sepertimana doa sujud di dalam solat.
3) Bertakbir sekali lagi untuk bangkit daripada
sujud, kemudian salam tanpa membaca doa tasyahud.
(untuk salam boleh dilakukan sekali)
HUKUM SUJUD SYUKUR
PADA WAKTU YANG DILARANG
MENGERJAKAN SOLAT
Makruh hukumnya mengerjakan sujud Syukur pada waktu-waktu yang
dilarang mengerjakan solat sunat seperti selepas solat Subuh atau selepas solat
Asar. Meskipun pada ketika itu berlaku sebab-sebab yang membolehkan mengerjakan
solat sunat. Begitu juga tidak dibenarkan mengerjakan sujud syukur ketika
mendengar khutbah Jumaat.
Hukum sujud syukur adalah sunnah
dan tidak wajib berdasarkan pada hadits di atas dan pendapat jumhur ulama.
As-Syaukani menyatakan dalam Al-Bahr Az-Zikhar, 1/286:
قد وردت أحاديث كثيرة بعضها صحيح وبعضها فيه ضعف ، ومجموعها مما تقوم به
الحجة أن النبي صلى الله عليه وسلم سجد سجود شكر في مواضع ، ولم يرد في ذلك غير
فعله صلى الله عليه وسلم فلم يكن واجبا
Artinya: Ada banyak hadits yang diriwayatkan; sebagian sahih sebagian yang lain dhaif. Secara keseluruhan dapat dijadikan dalil bahwa Nabi melakukan sujud syukur dalam sejumlah tempat dan situasi. Dan tidak disebutkan selain perbuatan Nabi. Maka sujud syukur tidak wajib.
Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 3/564 menyatakan pandangan madzhab Syafi'i:
قال الشافعي والأصحاب: سجود الشكر سنة عند تجدد نعمة ظاهرة واندفاع نقمة
ظاهرة، سواء خصته النعمة والنقمة أو عمت المسلمين... ولا يشرع السجود لاستمرار
النعم، لأنها لا تنقطع
Artinya: Imam Syafi'i dan ulama madzhab Syafi'iyah menyatakan bahwa sujud syukur hukumnya sunnah saat mendapat anugerah kenikmatan baru yang nyata atau terhindar dari musibah yang jelas. Baik kenikmatan atau musibah yang bersifat individu atau yang bersifat umum (menimpat umat Islam). Sujud syukur tidak disunnahkan untuk nikmat yang terjadi terus menerus karena anugerah Allah tiada putusnya.
Oleh karena itu sujud syukur disunnahkan dalam dua kondisi:
1. Ketika adanya anugerah atau nikmat yang baru seperti seseorang mendapat hidayah, masuk Islam, atau umat Islam mendapat pertolongan atau kelahiran anak, dll.
2. Ketika tercegah atau terhindarnya musibah seperti selamat dari kecelakaan tenggelamnya kapal, jatuhnya pesawat atau selamat dari pembunuhan, dan lain-lain.
Dalam kitab Syarah Al Mahalli Ala Syarhil Minhaj, 1/156 juga dinyatakan:
( وتسن لهجوم نعمة أو اندفاع نقمة ) وفي المحرر والروضة كالشرح من حيث لا
يحتسب . قال في البحر : الأول كحدوث ولد أو مال له . والثاني كنجاته من الهدم
والغرق , روى أبو داود وغيره { أنه صلى الله عليه وسلم كان إذا جاءه شيء يسره خر
ساجدا } , ولا يسن السجود لاستمرار النعم . ( أو رؤية مبتلى ) كزمن ( أو عاص )
Pendapat senada lihat di kitab Mughnil Muhtaj, 1/447.
RUKUN SUJUD SYUKUR
1) Berniat untuk sujud syukur
2) Membaca takbiratul ihram
ketika hendak sujud
3) Satu kali sujud
4) Memberi salam sesudah sujud
CARA SUJUD SYUKUR
Sujud syukur sama dengan sujud shalat atau sujud tilawah dengan sedikit perbedaan. Cara berikut menurut madzhab Syafi'i:
1. Niat sujud syukur (dalam hati): "Saya niat sujud syukur sunnah karena Allah" (نويت سجود الشكر سنة لله تعالي)
2. Membaca takbir dan mengangkat kedua tangan untuk melaksanakan sujud seperti hendak takbirotul ihrom.
3. Sujud tanpa mengangkat tangan saat turun hendak sujud
4. Sujud hanya satu kali dan sunnah membaca "سبحان ربي الأعلى" tiga kali dan membaca doa berikut [سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ]
5. Lalu mengangkat kepala dari sujud dengan membaca takbir.
6. Duduk tanpa membaca tahiyat (tasyahud) dan
7. Diakhiri dengan mengucapkan salam.
CATATAN:
Dalam madzhab Syafi'i sendiri terdapat perbedaan ulama tentang apakah sujud syukur diakhiri dengan salam, atau tidak. Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 3/564 menyatakan:
Sujud syukur sama dengan sujud shalat atau sujud tilawah dengan sedikit perbedaan. Cara berikut menurut madzhab Syafi'i:
1. Niat sujud syukur (dalam hati): "Saya niat sujud syukur sunnah karena Allah" (نويت سجود الشكر سنة لله تعالي)
2. Membaca takbir dan mengangkat kedua tangan untuk melaksanakan sujud seperti hendak takbirotul ihrom.
3. Sujud tanpa mengangkat tangan saat turun hendak sujud
4. Sujud hanya satu kali dan sunnah membaca "سبحان ربي الأعلى" tiga kali dan membaca doa berikut [سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ]
5. Lalu mengangkat kepala dari sujud dengan membaca takbir.
6. Duduk tanpa membaca tahiyat (tasyahud) dan
7. Diakhiri dengan mengucapkan salam.
CATATAN:
Dalam madzhab Syafi'i sendiri terdapat perbedaan ulama tentang apakah sujud syukur diakhiri dengan salam, atau tidak. Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 3/564 menyatakan:
ويفتقر سجود الشكر إلى شروط الصلاة وحكمه في الصفات وغيرها حكم سجود التلاوة
خارج الصلاة ، قال الشيخ أبو حامد والأصحاب : وفي السلام منه والتشهد ثلاثة أوجه
كما في سجود التلاوة ( الصحيح ) السلام دون التشهد ( والثاني ) لا يشترطان (
والثالث ) يشترطان .
Artinya: Sujud syukur membutuhkan sejumlah syarat shalat. Sedangkan hukumnya dalam sifat dan lainnya sama dengan hukum sujud tilawah di luar shalat. Syekh Abu Hami Al-Ghazali dan ulama madzhab Syafi'i menyatakan: Dalam soal salam dan tahiyah terdapat tiga pendapat sebagaimana dalam sujud tilawah. Pendapat yang sahih adalah (diakhiri dengan) salam tanpa adanya tahiyat. Pendapat kedua, tidak perlu tahiyat dan tidak perlu salam. Pendapat ketiga, harus dengan tahiyat dan salam.
BACAAN DOA SUJUD SYUKUR
- Bacaan untuk sujud syukur sama dengan sujud waktu melaksanakan shalat yaitu: سبحان ربي الأعلى وبحمده
- Dapat juga ditambah dengan bacaan berikut:
اللهم لك سجدت ، و بكَ آمنت ، و لك اسلمت ، سجد وجهي للذي خلقه و صوره ، و
شق سمعه و بصره ، تبارك الله أحسن الخالقين
- Setelah bacaan di atas, dapat
juga ditambah dengan bacaan doa apapun yang diinginkan.
HUKUM SUJUD SYUKUR SAAT SEDANG SHALAT
Berbeda dengan sujud tilawah yang boleh dilakukan saat shalat sedang berlangsung atau di tengah-tengah shalat, sujud syukur tidak boleh dikerjakan saat sedang shalat. Kalau itu terjadi maka batal shalatnya.
Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 4/68 menyatakan:
HUKUM SUJUD SYUKUR SAAT SEDANG SHALAT
Berbeda dengan sujud tilawah yang boleh dilakukan saat shalat sedang berlangsung atau di tengah-tengah shalat, sujud syukur tidak boleh dikerjakan saat sedang shalat. Kalau itu terjadi maka batal shalatnya.
Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 4/68 menyatakan:
(فرع) اتفق أصحابنا على تحريم سجود الشكر في الصلاة فان سجدها فيها بطلت
صلاته بلا خلاف وقد صرح المصنف بهذا في مسألة سجدة ص ولو قرأ آية سجدة سجد بها
للشكر ففي جواز السجود وجهان في الشامل والبيان وغيرهما أصحهما تحرم وتبطل صلاته وهما
كالوجهين فيمن دخل المسجد لا لغرض آخر
Ulama madzhab Syafi'i sepakat atas haramnya melaksanakan sujud syukur saat sedang shalat. Apabila hal itu dilakukan, maka shalatnya batal. Penulis kitab Muhadzab menjelaskan soal ini dalam kasus sajadah-nya Surah Shad apabila seseorang yang shalat membaca ayat sajadah lalu sujud syukur, maka dalam kebolehan sujud ada dua pendapat dalam kitab As-Shamil dan Al-Bayan dan lainnya. Yang paling sahih adalah haram dan batal shalatnya. Kedua pendapat sama dengan perbedaan pendapat dalam soal seseorang yang masuk masjid bukan untuk tujuan yang lain.
Disusun oleh:
Kelompok Ali Bin Abi Thalib
1.
Ahmad Nurul H. M
2.
Risti Wulandari
3.
Desty Skortasari
4.
Neni. F
5.
Ajeng P. P
6.
Mutia
7.
Dwi. K
8.
Sahrul Alfian
9.
Amar Ruloh
10. Dandi
Alamsyah
SMP NEGERI 2 JASISNGA
Jl. Letnan Sayuti Km.
04 Ds. Cikopomayak, Jasinga-Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar