anyar

Sabtu, 21 November 2015

seni melukis batik




Seni Lukis Batik
Sejarah Lukisan Batik
Seni lukis batik berawal dari seni batik yang sudah amat tua usianya. Tidak ada seorangpun yang tahu pasti kapan dan di mana orang mulai menggunakan malam atau paraffin atau bahkan lumpur untuk menutup pori-pori kain yang menjadikannya tidak terkena warna pada waktu kain dicelupkan ke dalamnya. Walaupun asal dan riwayatnya kurang jelas, tetapi jelas bahwa sudah sejak lama seni batik sangat erat hubungannya dengan masyarakat Indonesia. Agama Buda, Hindu dan Islam berpengaruh banyak pada perkembangan seni batik khususnya dalam hal perkembangan motif. Misal motif bunga dan daun teratai adalah pengaruh Buda dan Hindu, sedang motif-motif geometris, tumbuhan adalah pengaruh Islam.
Pada pertengahan abad XIX ada penemuan baru yang membawa perubahan besar dalam dunia batik yaitu diketemukannya “cap” untuk mempercepat pembuatan batik. Adanya batik cap ini menimbulkan terdapatnya dua jenis batik yang dapat dikatakan menjadi batik seni dan disain batik. Ada batik tulis yang sepenuhnya dibuat tangan manusia mengejar keindahan dan kehalusan sehingga menuntut untuk disebut seni dan ada batik cap yang berkiblat pada kecepatan produksi sehingga banyak pekerjaan produksi yang diserahkan kepada mesin. Dalam perkembangannya batik tidak hanya untuk berkain tetapi juga untuk kemeja, rok bahkan alas meja, bungkus album dan lain-lain. Perubahan fungsi ini membuat batik makin berkibar bahkan sampai luar negeri.
Kelahiran seni lukis batik sendiri yaitu penggunaan teknik batik untuk medium ekspresi mengalami jatuh bangun. Ada yang mengatakan bahwa seni lukis batik adalah seni lukis yang menggunakan teknik batik, yaitu teknik dua dimensional yang dalam mendapatkan bentuk atau warna dilakukan dengan jalan menutup dengan lilin bagian-bagian yang tidak dikehendaki terkena warna dan kemudian mencelupkan ke dalam warna yang dikehendaki atau dapat disingkat dengan seni lukis dengan teknik tutup-celup. Ada juga yang mengartikan seni lukis batik adalah seni lukis yang menggunakan motif-motif batik sebagai unsur-unsur bentuknya atau dengan kata lain seni lukis batik adalah komposisi baru dari motif-motif batik seperti lar, parang, jlamprang dan lain-lain.

Teknik Gambar Batikan

Pada prinsipnya gambar batikan adalah gambar kerajinan yang dikerjakan seperti dalam pembuatan kain batik, yaitu dengan membuat pola-pola hias dengan bahan yang tidak tertembus pewarna, tentunya dalam pembuatan batik lukis juga menggunakan pola-pola hias seperti pembuatan batik tulis. Karena itu dalam pembuatan gambar batikan ini juga digunakan berbagai bahan yang tidak sama sifat-sifatnya untuk menggambar pola dan untuk mewarna secara dipadukan atau dicampur, dalam istilah asingnya disebut mixed media. bahan yang digunakan ialah: lilin lampu, pastel, dan cat air. Cara mengerjakan gambar batikan:
  1. Pertama kali membuat goresan-goresan motif pada kertas gambar dengan menggunakan lilin lampu. goresan-goresan ini dapat dikombinasikan dengan goresan berwarna menggunakan pastel. sebaiknya goresan ini dengan warna muda atau warna cemerlang.
  2. Kertas yang telah digambari motif atau pola-pola tadi kemudian dilabur atau dikuas dengan cat air warna tua atau pekat. karena goresan lilin dan pastel tidak ditembus cat air, maka warna asli pastel dan warna putih lilin muncul diatas warna-warna cat air, jika kain ingin diberi warna, dan kemudian langsung dilukis sesuai dengan keinginan motifnya dan juga mengikuti jalur-jalur pola yang sudah dibuat.
  3. Hasil gambar yang menyerupai kain batik ini kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Jika anak-anak maupun masyarakat Indonesia dilatih dengan kegiatan semacam ini, mereka akan mampu lebih lancar bekerja, dan akan mampu membuat variasi-variasi motif batik dan warna-warnanya.

Teknik membuat Batik Lukis

Begitu pula cara melukiskan batik dalam kain, berikut langkah sederhana dalam membuat batik lukis/ lukisan batik:
  1. Sketsa, Selembar kain putih di buat sketsa lukisan menggunakan pensil sesuai keinginan. Motif yang digunakan bisa bebas sesuai ekspresi, misalnya pemandangan, abstrak, wayang, dan lain-lain.
  2. Pencantingan, Kain putih yang sudah selesai di buat sketsa, kemudian mulai dilakukan pencantingan. Selain dengan media canting, bisa digunakan media kuas, pelepah pisang, sapu lidi, kapas, dll untuk melukis tergantung ekspresi pelukis.
  3. Pewarnaan, Pewarnaan bisa dilakukan dengan proses pencelupan dan colet. Atau bisa dengan penggabungan kedua proses ini. Pewarnaan sintetis umumnya menggunakan naphtol, indigosol dan remazol. Tiap-tiap pewarna sintetis mempunyai pengunci tersendiri, gunanya untuk mengunci warna agar tidak mudah luntur nantinya. Misalnya remazol, penguncinya adalah dengan waterglass, kemudaian Proses ke-2 dan 3 bisa dilakukan berulang-ulang.
  4. Pelorotan, Setelah kain selesai dimalam dan diwarna juga di kunci, kain dimasukkan ke dalam air mendidih sebagai proses penghilangan malam. Setelah kain dikeringkan, maka jadilah sebuah lukisan batik yang indah.
Bahan dan Alat
a. Sehelai kain putih
Pada awal kemunculannya, kain yang digunakan sebagai bahan batik adalah kain hasil tenunan sendiri. Kain putih import baru dikenal sekitar abad ke-19. sekarang ini anda dapat dengan mudah mendapatkan kain putih dengan harga terjangkau. Jenis kain yang dapat digunakan pun beraneka ragam, dari jenis kain mori sampai jenis sutera. Ukuran pun tidak harus lebar, cukup dengan ukuran kecil.
b. Canting
Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting beraneka ragam, dari yan berujun satu hingga beberapa ujung. Canting yang memiliki beberapa ujung berfungsi untuk membuat titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu berfungsi untuk membuat garis, lekukan dan sebagainya. Canting terdiri dari tiga bagian. Pegangan canting terbuat dari bamboo. Terdapat mangkuk sebagai tempat lilin malam, serta ujung yang berlubangsebagai ujung pena tempat keluarnya lilin malam.
c. Lilin malam dan pemanas
Sebelum digunakan, lillin malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain. Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Sedangkan bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi lilin.
d. Pewarna batik
Pewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di daerah tersebut. Di Kebumen misalnya,pewarna batik yang digunakan adalah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal digunakan pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu.
Search: alat dan bahan membatik, alat dan bahan pembuatan batik, alat dan bahan untuk membatik, bahan bahan membatik, alat dan bahan batik, Bahan dan alat untuk membatik, bahan2 untuk membatik, alat dan bahan untuk membuat batik, kerajinan ngebatik dan teknik pembuatan, bahan yang digunakan untuk membatik.










Lukisan



Batik










Disusun oleh:
v     Renda Amelia
v     Rusnadi



 

SMP NEGERI 2 JASINGA
2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar