anyar

Sabtu, 21 November 2015

seni melukis batik




Seni Lukis Batik
Sejarah Lukisan Batik
Seni lukis batik berawal dari seni batik yang sudah amat tua usianya. Tidak ada seorangpun yang tahu pasti kapan dan di mana orang mulai menggunakan malam atau paraffin atau bahkan lumpur untuk menutup pori-pori kain yang menjadikannya tidak terkena warna pada waktu kain dicelupkan ke dalamnya. Walaupun asal dan riwayatnya kurang jelas, tetapi jelas bahwa sudah sejak lama seni batik sangat erat hubungannya dengan masyarakat Indonesia. Agama Buda, Hindu dan Islam berpengaruh banyak pada perkembangan seni batik khususnya dalam hal perkembangan motif. Misal motif bunga dan daun teratai adalah pengaruh Buda dan Hindu, sedang motif-motif geometris, tumbuhan adalah pengaruh Islam.
Pada pertengahan abad XIX ada penemuan baru yang membawa perubahan besar dalam dunia batik yaitu diketemukannya “cap” untuk mempercepat pembuatan batik. Adanya batik cap ini menimbulkan terdapatnya dua jenis batik yang dapat dikatakan menjadi batik seni dan disain batik. Ada batik tulis yang sepenuhnya dibuat tangan manusia mengejar keindahan dan kehalusan sehingga menuntut untuk disebut seni dan ada batik cap yang berkiblat pada kecepatan produksi sehingga banyak pekerjaan produksi yang diserahkan kepada mesin. Dalam perkembangannya batik tidak hanya untuk berkain tetapi juga untuk kemeja, rok bahkan alas meja, bungkus album dan lain-lain. Perubahan fungsi ini membuat batik makin berkibar bahkan sampai luar negeri.
Kelahiran seni lukis batik sendiri yaitu penggunaan teknik batik untuk medium ekspresi mengalami jatuh bangun. Ada yang mengatakan bahwa seni lukis batik adalah seni lukis yang menggunakan teknik batik, yaitu teknik dua dimensional yang dalam mendapatkan bentuk atau warna dilakukan dengan jalan menutup dengan lilin bagian-bagian yang tidak dikehendaki terkena warna dan kemudian mencelupkan ke dalam warna yang dikehendaki atau dapat disingkat dengan seni lukis dengan teknik tutup-celup. Ada juga yang mengartikan seni lukis batik adalah seni lukis yang menggunakan motif-motif batik sebagai unsur-unsur bentuknya atau dengan kata lain seni lukis batik adalah komposisi baru dari motif-motif batik seperti lar, parang, jlamprang dan lain-lain.

Teknik Gambar Batikan

Pada prinsipnya gambar batikan adalah gambar kerajinan yang dikerjakan seperti dalam pembuatan kain batik, yaitu dengan membuat pola-pola hias dengan bahan yang tidak tertembus pewarna, tentunya dalam pembuatan batik lukis juga menggunakan pola-pola hias seperti pembuatan batik tulis. Karena itu dalam pembuatan gambar batikan ini juga digunakan berbagai bahan yang tidak sama sifat-sifatnya untuk menggambar pola dan untuk mewarna secara dipadukan atau dicampur, dalam istilah asingnya disebut mixed media. bahan yang digunakan ialah: lilin lampu, pastel, dan cat air. Cara mengerjakan gambar batikan:
  1. Pertama kali membuat goresan-goresan motif pada kertas gambar dengan menggunakan lilin lampu. goresan-goresan ini dapat dikombinasikan dengan goresan berwarna menggunakan pastel. sebaiknya goresan ini dengan warna muda atau warna cemerlang.
  2. Kertas yang telah digambari motif atau pola-pola tadi kemudian dilabur atau dikuas dengan cat air warna tua atau pekat. karena goresan lilin dan pastel tidak ditembus cat air, maka warna asli pastel dan warna putih lilin muncul diatas warna-warna cat air, jika kain ingin diberi warna, dan kemudian langsung dilukis sesuai dengan keinginan motifnya dan juga mengikuti jalur-jalur pola yang sudah dibuat.
  3. Hasil gambar yang menyerupai kain batik ini kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Jika anak-anak maupun masyarakat Indonesia dilatih dengan kegiatan semacam ini, mereka akan mampu lebih lancar bekerja, dan akan mampu membuat variasi-variasi motif batik dan warna-warnanya.

Teknik membuat Batik Lukis

Begitu pula cara melukiskan batik dalam kain, berikut langkah sederhana dalam membuat batik lukis/ lukisan batik:
  1. Sketsa, Selembar kain putih di buat sketsa lukisan menggunakan pensil sesuai keinginan. Motif yang digunakan bisa bebas sesuai ekspresi, misalnya pemandangan, abstrak, wayang, dan lain-lain.
  2. Pencantingan, Kain putih yang sudah selesai di buat sketsa, kemudian mulai dilakukan pencantingan. Selain dengan media canting, bisa digunakan media kuas, pelepah pisang, sapu lidi, kapas, dll untuk melukis tergantung ekspresi pelukis.
  3. Pewarnaan, Pewarnaan bisa dilakukan dengan proses pencelupan dan colet. Atau bisa dengan penggabungan kedua proses ini. Pewarnaan sintetis umumnya menggunakan naphtol, indigosol dan remazol. Tiap-tiap pewarna sintetis mempunyai pengunci tersendiri, gunanya untuk mengunci warna agar tidak mudah luntur nantinya. Misalnya remazol, penguncinya adalah dengan waterglass, kemudaian Proses ke-2 dan 3 bisa dilakukan berulang-ulang.
  4. Pelorotan, Setelah kain selesai dimalam dan diwarna juga di kunci, kain dimasukkan ke dalam air mendidih sebagai proses penghilangan malam. Setelah kain dikeringkan, maka jadilah sebuah lukisan batik yang indah.
Bahan dan Alat
a. Sehelai kain putih
Pada awal kemunculannya, kain yang digunakan sebagai bahan batik adalah kain hasil tenunan sendiri. Kain putih import baru dikenal sekitar abad ke-19. sekarang ini anda dapat dengan mudah mendapatkan kain putih dengan harga terjangkau. Jenis kain yang dapat digunakan pun beraneka ragam, dari jenis kain mori sampai jenis sutera. Ukuran pun tidak harus lebar, cukup dengan ukuran kecil.
b. Canting
Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting beraneka ragam, dari yan berujun satu hingga beberapa ujung. Canting yang memiliki beberapa ujung berfungsi untuk membuat titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu berfungsi untuk membuat garis, lekukan dan sebagainya. Canting terdiri dari tiga bagian. Pegangan canting terbuat dari bamboo. Terdapat mangkuk sebagai tempat lilin malam, serta ujung yang berlubangsebagai ujung pena tempat keluarnya lilin malam.
c. Lilin malam dan pemanas
Sebelum digunakan, lillin malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain. Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Sedangkan bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi lilin.
d. Pewarna batik
Pewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di daerah tersebut. Di Kebumen misalnya,pewarna batik yang digunakan adalah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal digunakan pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu.
Search: alat dan bahan membatik, alat dan bahan pembuatan batik, alat dan bahan untuk membatik, bahan bahan membatik, alat dan bahan batik, Bahan dan alat untuk membatik, bahan2 untuk membatik, alat dan bahan untuk membuat batik, kerajinan ngebatik dan teknik pembuatan, bahan yang digunakan untuk membatik.










Lukisan



Batik










Disusun oleh:
v     Renda Amelia
v     Rusnadi



 

SMP NEGERI 2 JASINGA
2014

soal lingkaran



SOAL-SOAL LINGKARAN BESERTA JAWABAN

Contoh Soal 1
Sebuah lingkaran memiliki panjang diameter 35 cm. Tentukanlah keliling lingkaran dan luas lingkaran.

Penyelesaian
d = 35 cm => r = ½ x d = 17,5 cm
Untuk mencari keliling lingkaran dapat digunakan rumus berikut.
K = πd = (22/7) x 35 cm = 110 cm

Sedangkan untuk mencari luas lingkaran dapat menggunakan rumus berikut.
L = π (½ x d)2
L = ¼ π x d2
L = ¼ x 22/7 x (35 cm )2
L = 962,5 cm2

Contoh Soal 2
Panjang jari-jari sepeda adalah 50 cm. Tentukanlah diameter ban sepeda tersebut dan keliling ban sepeda tersebut.

Penyelesaian:
r = ½ d => d = 2r = 2 x 50 cm = 100 cm
K = πd = 3,14 x 100 cm = 314 cm

Contoh Soal 3
Sebuah lapangan berbentuk lingkaran memiliki 88 m, tentukanlah luas lapangan tersebut.

Penyelesaian:
K = 2πr
88 m = 2 x 22/7 x r
88 m = 44r/7
2 m= r/7
r = 14 m

L = πr2
L = (22/7) x 142
L = 22 x 2 x 14 m2
L = 616 m2

Contoh Soal 4
Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah persegi terletak tepat di dalam sebuah lingkaran. Jika persegi tersebut memiliki panjang sisi 14 cm, tentukanlah jari-jari lingkaran, keliling lingkaran dan luas yang diarsir.

Penyelesaian:
Untuk mencari jari-jari lingkaran terlebih dahulu cari diameter lingkaran (AC) dengan menggunakan rumus phytagoras yaitu:
AC = √(AB2 + BC2)
 AC = √(142 + 142)
AC = √(196+196)
AC = √(2 x 196)
AC = 14√2 cm
jari-jari lingkaran sama dengan setengah diameter lingkaran (AC), maka
AO = ½ AC
AO = ½ x 14√2 cm
AO = 7√2 cm

Untuk mencari keliling lingkaran gunakan rumus keliling lingkaran yaitu
K = 2πr
K= 2 x 22/7 x 7√2 cm
K = 44√2

Untuk mencari luas daerah yang di arsir kita tinggal mengurangkan luas lingkaran dengan luas persegi. Jadi terlebih dahulu cari luas lingkaran dan luas persegi.
Luas lingkaran = πr2
Luas lingkaran = (22/7) x (7√2 cm)2
Luas lingkaran = 308 cm2

Contoh Soal 5
Sebuah ban mobil memiliki panjang jari-jari 30 cm. Ketika mobil tersebut berjalan, ban mobil tersebut berputar sebanyak 100 kali. Tentukan diameter ban mobil, keliling ban mobil, dan jarak yang ditempuh mobil.

Penyelesaian:
d = 2r = 2 x 30 cm = 60 cm
Jadi diameter ban mobil adala 60 cm

K = πd
K = 3,14 × 60 cm
K = 188,4 cm
Jadi keliling ban mobil adala 188,4 cm

Jarak yang ditempuh ketika ban mobil berputar 100 kali adalah
Jarak = keliling × banyak putaran
Jarak = 188,4 × 100
Jarak = 18.840
Jadi, jarak yang ditempuh ketika ban mobil berputar 100 kali adalah 18.840 cm atau 188,4 m

Contoh Soal 6
Perhatikan gambar di bawah berikut ini!

Sebuah lingkaran tepat berada di dalam persegi. Jika ukuran rusuk persegi tersebut adalah 14 cm, tentukanlah luas persegi, luas lingkaran, dan luas daerah yang diarsir.

Penyelesian:
Untuk mencari luas persegi kita gunakan rumus luas persegi yaitu:
 L.persegi = s2
L.persegi = (14 cm)2
L.persegi = 196 cm2

Sedangkan untuk mencari luas lingkarani kita gunakan rumus luas lingkaran yaitu:
L.lingkaran = πr2
L.lingkaran = (22/7) x (7 cm)2
L.lingkaran = 154 cm2

Luas daerah yang diarsir merupakan luas daerah persegi yang dikurangi dengan luas lingkaran, yaitu:
L.arsir = L.persegi - L.lingkaran
L.arsir = 196 cm2 - 154 cm2
L.arsir = 42 cm2

Contoh Soal 7
Perhatikan gambar di bawah berikut ini. Sebuah persegi terletak tepat berada di dalam lingkaran. Jika keliling persegi tersebut adalah 112 cm, tentukanlah luas persegi, luas lingkaran, dan luas daerah yang diarsir.



Penyelesian:
Untuk mencari luas persegi dapat digunakan rumus hubungan antara luas persegi dengan kelilingnya, yaitu:
L. persegi = K2/16
L. persegi = (112 cm)2/16
L. persegi = 784 cm2

Untuk mencari luas lingkaran terlebih dahulu harus diketahui jari-jari lingkaran tersebut, sedangkan jari-jari lingkaran akan didapat jika sudah ketemu diameter dari lingkaran tersebut. Diameter lingkaran akan di dapat setelah sisi dari persegi tersebut dikatahui kemudian menggunakan rumus phytagoras.
s = K/4
s = 112 cm/4
s = 28 cm

setelah ketemu sisi persegi maka diameter (d) lingkaran yang sama dengan diagonal persegi dapat dicari dengan menggunakan rumus phytagoras, yaitu:
d = √(s2 + s2)
d = √(282 + 282)
d = √(784 + 784)
d = √(2 x 784)
d = 28√2 cm

r = ½ d
r = ½ x 28√2
r = 14√2 cm

Sekarang kita akan mencari luas lingkaran dengan menggunakan rumus
L. lingkaran = πr2
L. lingkaran = (22/7) x (14√2 cm)2
L. lingkaran = 1.232 cm2

Luas daerah yang diarsir merupakan luas daerah lingkaran yang dikurangi luas daerah persegi, maka:
L.arsir = L. lingkaran – L. persegi
L.arsir = 1.232 cm2 - 784 cm2
L.arsir = 448 cm2

Jadi luas daerah yang diarsir adalah 448 cm2.

Contoh Soal 8 Kntekstual
Di pusat sebuah kota rencananya akan dibuat sebuah taman berbentuk lingkaran dengan diameter 56 m. Di dalam taman itu akan dibuat kolam berbentuk lingkaran berdiameter 28 m. Jika di luar kolam akan ditanami rumput dengan biaya Rp6.000,00/m2, hitunglah seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk menanam rumput tersebut.

Penyelesaian:
Untuk mencari luas lingkaran yang ditamani rumput dapat dicari dengan cara mengurangi luas lingkaran seluruhnya dengan luas lingkaran yang ada di dalam. Oke sekarang kita cari terlebih dahulu luas lingkaran seluruhnya yang diameternya 56 cm, yaitu:
r = ½ d = ½ x 56 m = 28 m
L total = πr2
L total = (22/7) x (28 m)2
L total = 2.464 m2

Untuk mencari luas lingkaran dalam sama caranya seperti mencari luas lingkaran total, hanya saja diamternya saja yang beda yaitu 28 m.
r = ½ d = ½ x 28 m = 14 m
L total = πr2
L total = (22/7) x (14 m)2
L total = 616 m2

Luas lingkaran yang ditanami rumput dapat dicari dengan cara mengurangi luas lingkaran total dengan luas lingkaran dalam, yaitu:
L.rumput = L.total – L.dalam
L.rumput = 2.464 m2 – 616 m2
 L.rumput = 1.848 m2

Terakhir sekarang kita akan tenutkan berapa biaya yang diperlukan untuk menanam rumput jika harga rumput tersebut Rp6.000,00/m2.
Biaya = L.rumput x biaya
Biaya = 1.848 m2 x Rp6.000,00/m2
Biaya = Rp. 11.088.000,00

Jadi biaya yang diperlukan untuk menanam rumput yang ada di luar kolam sebesar Rp. 11.088.000,00.

Contoh Soal 9:
Sebuah stadion berbentuk lingkaran memiliki keliling 132 m, berapakah luas keseluruhan dari stadion tersebut!

Pembahasan:
Untuk mencari luas lingkaran kita harus mengetahui jari-jarinya terebih dahulu. karena yang diketahui adalah keliling lingkaran, maka kita bisa mengetahui jari-jarinya dengan rumus:

K = 2πr
132 m = 2 x 22/7 x r
132 m = 44r/7
3 m = r/7
r = 21 m

Setelah jari-jarinya diketahui barulah kita bisa mencari luasnya:

L = πr2
L = 22/7 x 21 x 21
L = 22/7 x 441
L = 1386 m2


Contoh Soal 10:
Ada sebuah lingkaran berada tepati ditengah-tengah sebuah persegi. apabila panjang persegi tersebut adalah 35cm, coba kalian tentukan luas persegi, keliling lingkaran, serta luas dari lingkaran tersebut!

Pembahasan:
Luas persegi kita cari dengan rumus:

Luas Persegi = s2
Luas Persegi = 352
Luas Persegi = 1225 cm2

Sekarang kita cari luas lingkaran tersebut:
karena posisi lingkaran tepat berada ditengah persegi maka diameternya sama dengan panjang sisi persegi yaitu 35cm. berarti jari-jari dari lingkaran itu adalah 12,5 cm

Luas lingkaran = πr2
Luas lingkaran = 22/7 x 12,52
Luas lingkaran = 491,07 cm2

Setelah itu cari kelilingnya:
Keliling Lingkaran = 2πr
Keliling Lingkaran = 2 x 22/7 x 12,5
Keliling Lingkaran = 78,57 cm

resi ktp



PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
KECAMATAN JASINGA
KANTOR KEPALA DESA CIKOPOMAYAK
Alamat: Jl. Raya Jasinga – Tenjo Km. 04  Jasinga-Bogor  Kode Pos 16670


SURAT BUKTI PERMOHONAN KTP
Nomor: 474.4/…… / ……/……..

            Yang bertandatangan di bawah ini Kepala Desa Cikopomayak, menerangkan bahwa:
1.            Nama                           :……………………………………………………………….
2.            Nomor KTP                 : ………………………………………………………………
3.            Tempat?Tgl. lahir          :……………………………………………………………….
4.            Jenis Kelamin               :……………………………………………………………….
5.            Agama                         :……………………………………………………………….
6.            Status Perkawinan        :……………………………………………………………….
7.            Pekerjaan                     :……………………………………………………………….
8.            Kewarganegaraan         :…………………/ No. SKBRI……………………………….
9.             Alamat                        :……………………………………………………………….

            Telah mengajukan permohonan KTP baru/ penggantian KTP yang telah habis masa berlakunya, surat buktti permohonan ini berlaku selama 1 bulan/ sampai dengan di keluarkan KTP baru.
                                                                                    Cikopomayak, ……………………...


Poto
 
            Ttd Pemohon                                                          Kepala Desa Cikopomayak









 
            Nama Jelas                                                                  


kebudayaan sunda



Kebudayaan Lokal Masyarakat Sunda

Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda. Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah (soméah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin budaya masyarakat Sunda.

Etos budaya

Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan tertua di Nusantara. Kebudayaan Sunda yang ideal kemudian sering kali dikaitkan sebagai kebudayaan masa Kerajaan Sunda. Ada beberapa ajaran dalam budaya Sunda tentang jalan menuju keutamaan hidup. Etos dan watak Sunda itu adalah cageur, bageur, singer dan pinter, yang dapat diartikan "sembuh" (waras), baik, sehat (kuat), dan cerdas. Kebudayaan Sunda juga merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu di lestarikan. Sistem kepercayaan spiritual tradisional Sunda adalah Sunda Wiwitan yang mengajarkan keselarasan hidup dengan alam. Kini, hampir sebagian besar masyarakat Sunda beragama Islam, namun ada beberapa yang tidak beragama Islam, walaupun berbeda namun pada dasarnya seluruh kehidupan di tujukan untuk kebaikan di alam semesta.

Nilai-nilai budaya

Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda, dikenal sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritual. Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo silih asih, silih asah dan silih asuh; saling mengasihi (mengutamakan sifat welas asih), saling menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui pendidikan dan berbagi ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga keselamatan). Selain itu Sunda juga memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada yang lebih kecil. Pada kebudayaan Sunda keseimbangan magis di pertahankan dengan cara melakukan upacara-upacara adat sedangkan keseimbangan sosial masyarakat Sunda melakukan gotong-royong untuk mempertahankannya.

a. Sistem Kepercayaan/Religi Suku Sunda

Pada saat ini sebagian besar masyarakat Sunda menganut agama Islam. Selain Islam juga terdapat penganut Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha. Dalam masyarakat Sunda mengenal tahap kehidupan seseorang yang ditandai dengan berbagai upacara dan selamatan, seperti: acara perkawinan, turun tanah, kelahiran, dan sunatan.

Selamatan dipimpin oleh modin desa (guru ngaji) yang diawali dengan al-Fatihah dan diakhiri juga dengan pembacaan surah al-Fatihah. Hidangan selamatan tidak jauh berbeda dengan adat Jawa, yaitu berupa tumpeng.

b. Sistem Kekerabatan Suku Sunda

Sistem kekerabatan masyarakat Sunda adalah bilateral (garis keturunan ayah ataupun ibu). Sistem kekerabatan dan perkawinan dilakukan secara Islam. Bentuk keluarga yang terkenal adalah keluarga batih, yaitu suami, istri, dan anak-anak.

Di Sunda mengenal tujuh generasi ke atas dan ke bawah sebagai berikut.
  1. Tujuh generasi ke atas: kolot, embah, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur.
  2. Tujuh generasi ke bawah: anak, incu, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur.

c. Sistem Politik Suku Sunda

Istilah kepala desa di beberapa tempat di Sunda berbeda-beda, misalnya di desa Bojongloa dikenal dengan kuwu, yang bertugas mengurus kepentingan warga desa. Kuwu dipilih oleh rakyat. Dalam menjalankan tugas kuwu dibantu oleh:
  1. seorang juru tulis, bertugas mengurusi pajak dan memelihara arsip;
  2. tiga orang kokolot, bertugas menjalankan perintah/menyampaikan pengaduan rakyat kepada pamong desa;
  3. seorang kulisi, bertugas menjaga keamanan desa;
  4. seorang ulu-ulu, bertugas mengatur pembagian air irigasi;
  5. seorang amil, pertugas mengurusi kematian, kelahiran, rujuk, dan nikah;
  6. tiga pembina desa yang terdiri atas satu orang kepolisian dan dua orang dari angkatan darat.

d. Sistem Ekonomi Suku Sunda

Mata pencaharian saat ini beraneka ragam, antara lain dari sektor perkebunan, perdagangan, dan pertanian. Dalam sektor perdagangan mengalami kemajuan yang pesat. Perkebunan banyak terdapat di daerah ini, seperti perkebunan teh, kelapa sawit, kina, dan tebu. Pertanian dikembangkan di Jawa Barat antara lain padi, jagung, ketela, kacang tanah, dan kedelai.

e. Sistem Kesenian Suku Sunda

1) Seni Bangunan
Rumah adat di Sunda bermodel Keraton Kasepuhan Cirebon yang memiliki empat ruang, yaitu sebagai berikut.
a) Pendopo: tempat untuk penjaga keselamatan sultan.
b) Pringgondani: tempat sultan memberi perintah kepada adipati.
c) Prabayasa: tempat sultan menerima tamu.
d) Panembahan: ruang kerja dan tempat istirahat sultan.

Nama-nama tempat di Sunda banyak menggunakan kata Ci yang artinya air. Misal: Ciamis, Cipanas, Cibatu, dan Cicalengka.
Rumah tradisional Sunda
Gambar 1. Rumah tradisional Sunda suhunan Julang Ngapak di Papandak, Garut. (Wikimedia Commons)
2) Seni Tari
Tari yang populer di Sunda adalah tari jaipong, yaitu paduan tari ketuk tilu dan tari gendong pencok. Seni tari merupakan salah satu daya tarik di tanah parahiyangan. Tari yang lain, yaitu tari kuncoran, tari kupu-kupu, dan tari rimlong.
Tari jaipong
Gambar 2. Tari jaipong.
3) Seni Musik
Alat musik tradisional Sunda adalah angklung, calung, kecapi, dan degung. Alat musik digunakan untuk mengiringi tembang dan kawih. Tembang adalah puisi yang diiringi kecapi dan suling. Kawih adalah lagu bebas yang diiringi dengan angklung dan calung.
4) Seni Sastra
Sunda kaya akan seni sastra, misalnya Prabu Siliwangi yang diungkapkan dalam bentuk pantun, dan Si Kabayan dan Sangkuriang yang diungkapkan dalam bentuk prosa.
5) Seni Pertunjukan
Pertunjukan yang paling terkenal di Sunda adalah wayang golek. Wayang golek adalah boneka kayu dengan penampilan yang sangat menarik dan atraktif.

Pakaian Adat Suku Sunda
Berikut ini bagian-bagian pakaian adat untuk pria Sunda :
  • Baju jas dengan kerah yang menutup leher. Pakaian ini disebut dengan nama Jas Takwa
  • Kain batik yang disebut dengan nama Kain Dodot.
  • Celana panjang yang sewarna dengan pakaian atas.
  • Kalung.
  • Penutup kepala yang disebut dengan Bendo.
  • Keris yang dimasukkan di belakang pinggang.
  • Selopalas kaki.
  • Jam rantai atau rantai kuku macam untuk menghiasai Jas Takwa.
Sedangkan pakaian adat khas suku Sunda untuk wanita Sunda adalah :
  • Baju kebaya dengan motif polos yang berhiasakan manik-manik atau sulaman.
  • Kain batik yang dinamai dengan Kain Kebat Dilepe.
  • Ikat pinggang yang disebut dengan Beubur, berfungsi untuk mengencangkan kain batik.
  • Selendang yang dinamai Karembong untuk penghias busana.
  • Hiasan kembang goyang yang berada di atas kepala serta bunga melati yang dirangkai untuk menghiasi sanggul.
  • Kalung
  • Alas kaki selop yang memiliki warna sama dengan kebaya.
Makanan Khas Sunda:
karedok / lotek adalah makanan khas sunda yang identik dengan gado gado, perbedaan dari keduanya adalah pada campuran sayuran dan bahan bahan lain, seperti, gado gago mengunakan mie dan lontong sebagai pelengkap bahan. sementara karedok tidak memakai, karana karedok hanya sayuran yang di siram saus kacang, mirip dengan salad dari barat.







Kebudayaan lokal Masyarakat 



Sunda
 








Disusun oleh:
EVI RINA
Kelas: XI. AP4
Mata Pelajaran IPS



 

surat hibah



SURAT HIBAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama                                      
Tempat, Tgl. Lahir                  
Jenis Kelamin                         :
Suku/ Kewarganegaraan           : Sunda/ Indonesia
Agama                                     : Islam
Pekerjaan                                 : Wiraswasta
Alamat                                     : Kp. Tarisi Rt. 005/ 001 Ds. Bagoang
                                                  Kec. Jasinga Kab. Bogor

Dengan ini saya menghibahkan sebidang tanah darat seluas + 25 x 50 = 500 m2 yang berlokasi di Kp. Tarisi Rt. 005/ 001 Desa Bagoang Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, kepada:

Nama                                      
Tempat, Tgl. Lahir                  
Jenis Kelamin                           :
Suku/ Kewarganegaraan           : Sunda/ Indonesia
Agama                                     : Islam
Pekerjaan                                 :
Alamat                                     : Kp. Tarisi Rt. 005/ 001 Ds. Bagoang
                                                  Kec. Jasinga Kab. Bogor
Sebidang tanah darat ini untuk sarana da’wah/ sosial/ pendidikan Agama Islam.

Demikian Surat Hibah ini saya buat dengan yang sebenarnya dalam keadaan sehat jasmani/ rohani dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Surat ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya/ dipergunakan dimana perlu.

                                                                                    Jasinga, 10 Nopember 2013

Yang Menerima Hibah                                            Yang Memberi Hibah






  (                                  )                                                         (                                       )

Mengetahui                                                                         Kepala Desa Bagoang

1. SITI HASANAH (Istri)        (                       )          

2. ACENG SUHERDI (anak)  (                       )

3. HIDAYAT (anak)                (                       )          
                                                                                         MAMAN SUPARMAN
4. SITI ROHMAH (anak)        (                       )